KETAPANG - Sejak terjangkitnya wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga masuk kejadian luar biasa (KLB) di Kecamatan Ketapang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) intensif melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Selain penyuluhan, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Ketapang juga melakukan pengasapan atau fogging ke desa-desa. Hingga pertengahan bulan ini, Puskesmas setempat sudah melakukan pengasapan terhadap 10 desa di kecamatan itu. Desa-desa yang sudah di fogging adalah Desa Sripendowo, Bangunrejo, Ketapang, Sumbernadi, Tamansari, Kemukus, Legundi, Tridharmayoga, Sidoasih dan Pematangpasir.
Kepala Puskesmas Kecamatan Ketapang Herwin, S.K.M mengatakan, intensitas wabah penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegepty itu sudah mulai menurun. Jika pada minggu pertama jumlah pasien yang diduga terjangkit penyakit DBD sebanyak 27 kasus menurun pada minggu kedua yakni 12 kasus.
Meski demikian, petugas kesehatan terus melakukan pencegahan agar penyebaran penyakit mematikan itu tidak meluas kedaerah lainnya. "Kami terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang PHBS. Pelaksanaan PHBS seperti melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan penerapan 3M (mengubur, menguras dan menutup)," kata Herwin, Senin (14/1).
"PSN adalah memberantas nyamuk dengan memberantas jentik - jentiknya di sarang tempat berkembang biak yaitu tempat penampungan air dan barang - barang yang memungkinkan air tergenang di rumah dan tempat umum sekurang - kurangnya seminggu sekali," imbuhnya.
Lebih lanjut Herwin mengatakan, meski intensitas wabah penyakit DBD pada minggu kedua ini terbilang menurun, namun pihaknya tetap waspada. Pihaknya tidak mau kecolongan lagi seperti beberapa waktu lalu yang menelan korban jiwa. Dia mengatakan, setiap masyarakat yang diduga terkena penyakit DBD langsung dilarikan ke RSUD Bob Bazar Kalianda.
"Setiap ada gejala-gejala panas dingin atau demam langsung kami rujuk ke RSUD Kalianda untuk diperiksa darahnya. Saat ini meski masih ada yang dibawa ke RS Kalianda tapi tidak semuanya terinveksi DBD," katanya.
Terkait pengasapan atau fogging, kata Herwin, pelaksanaannya adalah desa yang sudah positif terjangkit DBD. "Kami utamakan desa-desa yang terindekasi terjangkit DBD. Tapi desa-desa lainnya juga akan dilakukan fogging," pungkasnya.(man)
Selain penyuluhan, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Ketapang juga melakukan pengasapan atau fogging ke desa-desa. Hingga pertengahan bulan ini, Puskesmas setempat sudah melakukan pengasapan terhadap 10 desa di kecamatan itu. Desa-desa yang sudah di fogging adalah Desa Sripendowo, Bangunrejo, Ketapang, Sumbernadi, Tamansari, Kemukus, Legundi, Tridharmayoga, Sidoasih dan Pematangpasir.
Kepala Puskesmas Kecamatan Ketapang Herwin, S.K.M mengatakan, intensitas wabah penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegepty itu sudah mulai menurun. Jika pada minggu pertama jumlah pasien yang diduga terjangkit penyakit DBD sebanyak 27 kasus menurun pada minggu kedua yakni 12 kasus.
Meski demikian, petugas kesehatan terus melakukan pencegahan agar penyebaran penyakit mematikan itu tidak meluas kedaerah lainnya. "Kami terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang PHBS. Pelaksanaan PHBS seperti melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan penerapan 3M (mengubur, menguras dan menutup)," kata Herwin, Senin (14/1).
"PSN adalah memberantas nyamuk dengan memberantas jentik - jentiknya di sarang tempat berkembang biak yaitu tempat penampungan air dan barang - barang yang memungkinkan air tergenang di rumah dan tempat umum sekurang - kurangnya seminggu sekali," imbuhnya.
Lebih lanjut Herwin mengatakan, meski intensitas wabah penyakit DBD pada minggu kedua ini terbilang menurun, namun pihaknya tetap waspada. Pihaknya tidak mau kecolongan lagi seperti beberapa waktu lalu yang menelan korban jiwa. Dia mengatakan, setiap masyarakat yang diduga terkena penyakit DBD langsung dilarikan ke RSUD Bob Bazar Kalianda.
"Setiap ada gejala-gejala panas dingin atau demam langsung kami rujuk ke RSUD Kalianda untuk diperiksa darahnya. Saat ini meski masih ada yang dibawa ke RS Kalianda tapi tidak semuanya terinveksi DBD," katanya.
Terkait pengasapan atau fogging, kata Herwin, pelaksanaannya adalah desa yang sudah positif terjangkit DBD. "Kami utamakan desa-desa yang terindekasi terjangkit DBD. Tapi desa-desa lainnya juga akan dilakukan fogging," pungkasnya.(man)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar