Soal Blooming Alga
GEDONGTATAAN - Tim gabungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemprov Lampung dan Pemkab Pesawaran kembali mengambil sampel air laut di Teluk Lampung untuk dicek ke laboratorium.
Pengambilan sampel air laut itu untuk memastikan apakah kejadian Blooming Alga terkait dengan dugaan adanya pencemaran yang diakibatkan dari pengerukan yang dilakukan oleh Pelindo II.
"Ya, tim memang sudah mengambil sampel untuk menyelidikinya. Termasuk juga dari Forum Kelompok Kerapu Lampung (Fokkel)," ujar Plh. Kadis DKP Pesawaran Chairil Azhar di ruang kerjanya kemarin.
Terpisah, Kabid Budidaya Perikanan DKP Pesawaran Ir. Emi Yeni Arti mengatakan, pihaknya terus memantau peristiwa Blooming Alga yang terjadi di Teluk Lampung. "Sepekan yang lalu, kami mendapatkan laporan, beberapa ikan di keramba nelayan kembali mati," katanya.
Menurutnya, pihaknya sudah menyelidiki penyebab matinya ikan-ikan tersebut. "Kami sudah memeriksa ikan yang mati di laboratorium, dan hasilnya diketahui penyebabnya memang dikarenakan adanya Blooming Alga," kata dia.
Terkait adanya tudingan dari Fokkel yang menyatakan penyebab kematian ribuan ikan kerapu di Teluk Lampung disebabkan karena adanya dugaan pencemaran yang dilakukan oleh Pelindo II, Emi mengaku belum dapat mengaitkannya.
Karena, imbuh dia, pihaknya kini masih menunggu uji sampel air laut. Dia membenarkan pihaknya mendapatkan informasi jika Pelindo II mengeruk pantai dan limbahnya di buang di sekitar perairan Pulau Tegal.
"Tetapi, jenis limbah hasil pengerukan adalah sejenis logam berat. Nah, jika gejala ikan tercemar logam berat tidak sampai menyebabkan ikan langsung mati seperti yang terjadi saat ini, gejala yang ditunjukkan adalah ikan terlihat seperti mabuk. Untuk lebih pastiannya, kita tunggu saja hasil pemeriksaan laboratorium," pungkasnya.(whk/asf)
Pengambilan sampel air laut itu untuk memastikan apakah kejadian Blooming Alga terkait dengan dugaan adanya pencemaran yang diakibatkan dari pengerukan yang dilakukan oleh Pelindo II.
"Ya, tim memang sudah mengambil sampel untuk menyelidikinya. Termasuk juga dari Forum Kelompok Kerapu Lampung (Fokkel)," ujar Plh. Kadis DKP Pesawaran Chairil Azhar di ruang kerjanya kemarin.
Terpisah, Kabid Budidaya Perikanan DKP Pesawaran Ir. Emi Yeni Arti mengatakan, pihaknya terus memantau peristiwa Blooming Alga yang terjadi di Teluk Lampung. "Sepekan yang lalu, kami mendapatkan laporan, beberapa ikan di keramba nelayan kembali mati," katanya.
Menurutnya, pihaknya sudah menyelidiki penyebab matinya ikan-ikan tersebut. "Kami sudah memeriksa ikan yang mati di laboratorium, dan hasilnya diketahui penyebabnya memang dikarenakan adanya Blooming Alga," kata dia.
Terkait adanya tudingan dari Fokkel yang menyatakan penyebab kematian ribuan ikan kerapu di Teluk Lampung disebabkan karena adanya dugaan pencemaran yang dilakukan oleh Pelindo II, Emi mengaku belum dapat mengaitkannya.
Karena, imbuh dia, pihaknya kini masih menunggu uji sampel air laut. Dia membenarkan pihaknya mendapatkan informasi jika Pelindo II mengeruk pantai dan limbahnya di buang di sekitar perairan Pulau Tegal.
"Tetapi, jenis limbah hasil pengerukan adalah sejenis logam berat. Nah, jika gejala ikan tercemar logam berat tidak sampai menyebabkan ikan langsung mati seperti yang terjadi saat ini, gejala yang ditunjukkan adalah ikan terlihat seperti mabuk. Untuk lebih pastiannya, kita tunggu saja hasil pemeriksaan laboratorium," pungkasnya.(whk/asf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar