Home » » Kualitas Buruk, Harga Kakao Belum Stabil

Kualitas Buruk, Harga Kakao Belum Stabil

Written By Radar Lamsel on Minggu, 06 Januari 2013 | 22.23

TANJUNGBINTANG – Memasuki Bulan Januari, harga kakao (coklat) di Kecamatan Tanjungbintang, masih berada di posisi Rp15.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga komoditas unggulan pertanian di Lampung Selatan ini tersebut mencapai Rp22.000 per kilogram.
 
Sudardi, salah seorang pengumpul kakao di Tanjungbintang mengatakan, tidak stabilnya harga kakao saat ini disebabkan perubahan cuaca yang tidak menentu. Selain itu, kualitas kakao saat ini juga mengalami penurunan, sehingga mengurangi permintaan pasar.
 
“Biasanya saya mampu mengumpulkan kakao dari petani hingga 20 ton perhari. Namun sekarang hanya mampu menampung sekitar 8 ton perhari,” sebutnya kemarin.
 
Hal itu, lanjutnya, dikarenakan para petani enggan menjual kakao miliknya, akibat harga yang belum stabil.  “Maka mereka menyimpanya sampai harga kakao dinilai bagus. Biasanya saya mendapatkan pasokan kakao dari petani dan pedagang kecil yang berada di sekitar kecamatan Tanjungbintang dan Lampung Timur,” paparnya kepada Koran ini.
 
Ditambahkannya, saat ini petani kakao di kecamatan ini sudah memasuki akhir dari musim panen. “Sedangkan untuk daerah Lambar dan daerah lainnya sudah memasuki musim panen raya,” ungkapnya.
 
Sementara itu, Ian, salah satu petani kakao yang sedang menjual kakaonya mengatakan, saat ini memang kualitas kakao mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya hama tupai dan ulat yang menyerang tanaman kakao. Maka dari itu sebgaian petani melakukan pemanenan dini.
 
“Akibat, serang hama dan juga faktor cuwaca yang tidak menentu membuat kualitas kakao menurun jadi semagian petani melakukan panen buah kakao lebih cepat,”katanya.(ndi)
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Radar Lamsel - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website