Home »
Kota Kalianda
» Sakit, TKI Candipuro Meninggal di Malaysia
Sakit, TKI Candipuro Meninggal di Malaysia
Written By Radar Lamsel on Minggu, 06 Januari 2013 | 19.07
CANDIPURO - Melihat kakaknya telah sukses bekerja disebuah bengkel yang ada di Negeri Jiran, Arifin bin Solehan (22) warga Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro mencoba menyusul dan akhirnya bekerja hingga beberapa tahun. Namun bekas lukanya saat jatuh di kampung halaman tidak dirasakannya lagi, sehingga saat kambuh ia harus dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit yang ada di Malaysia.
Karena sakit yang diderita semakin lama semakin parah dan tidak bisa diobati, ia akhirnya meninggal dunia di rumah sakit Malaysia, Kamis (3/1) sekitar pukul 10.00 waktu Malaysia. Setelah meninggal dunia, Arifin dibawa dan oleh keluarganya ke tanah air untuk dikebumikan. Kedatangan jenasah di tempat kediaman orangtuanya membuat keluarganya hanya pasrah dan langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) yang ada di desanya, Sabtu (5/1).
Solehan didampingi Kepala Desa Beringin Kencana, Sutanto mengatakan, anaknya beberapa tahun yang lalu berniat menyusul kakaknya yang sudah lama bekerja disebuah bengkel. Ia juga tidak mengira anaknya akan pergi secepat itu dan kini ia hanya pasrah karena anaknya telah diambil oleh yang maha kuasa.
"Tadinya saya dapat kabar kalau anak saya sakit di Rumah Sakit karena menderita luka lama akibat terjatuh dulu disini (Kampungnya). Mungkin anak saya merahasiakan sakitnya agar kami tidak kawatir saat pamitan bekerja ke Malaysia. Makanya begitu ada kabar, anak saya yang lainnya langsung menjemput ke Malaysia. Karena sakitnya parah dan akan semakin parah kalau dibawa pulang, akhirnya Alloh berkehendak lain,"kata Solehan.
"Karena ini sudah kehendaknya, saya sekeluarga sudah pasrah menerima cobaan ini. Semoga arwah anak saya diterima disisi Alloh SWT dan kepada teman-temannya atau siapapun juga, kalau anak saya ada salah tolong dima'afkan. Yang penting bagi kamai, anak kami bisa dikubur disini,"imbuhnya.
Kepala Desa Beringin Kencana, Sutanto mengakui, banyak warganya yang bekerja di luar negeri baik di sektor perindustrian ataupun rumah tangga. Semenjak dua tahun terakhir, sudah ada dua warganya yeng meninggal di luar negeri karena sakit. Warga yang pertama kali meninggal adalah Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di Hongkong.
"Ini merupakan kedua kalinya warga kami yang meninggal di luar negeri karena sakit. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan dan ini murni meninggalnya karena sakit, keluarga hanya pasrah. Jenasah setelah sampai di tanah air, langsung dikebumikan di TPU yang ada di Desa. Mudah-mudahan ini merupakan yang terakhir kalinya dan warga kami yang kembali ke tanah air tidak terjadi apa-apa,"kata Sutanto. (gus)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar