Home » » Masyarakat Kesulitan Pasarkan Udang Lobster Air Tawar

Masyarakat Kesulitan Pasarkan Udang Lobster Air Tawar

Written By Radar Lamsel on Selasa, 04 Desember 2012 | 15.47

PALAS - Balai Benih Ikan (BBI) Kecamatan Palas kembali menggenjot pembudidayaan udang jenis lobster air tawar. Hal ini dilakukan seiring dengan menurunnya minat masyarakat Palas untuk mengembangkan udang jenis lobster tersebut.
    
"Saat ini banyak warga yang berhenti untuk membudidayakan loster air tawar ini. Meski harga jualnya cukup tinggi, tetapi warga masih kesulitan untuk memasarkannya. Itu, alasan utama kenapa mereka berhenti, percuma harga jual tinggi, jika tidak ada pembelinya," ujar Feri (27) staff BBI Kecamatan Palas, kepada Radar Lamsel, kemarin.
    
Feri menjelaskan, pihak BBI tidak menjual lobster siap konsumsi, melainkan bibitnya saja. "Saat ini sudah ada sekitar 100 ekor induk lobster. Kami hanya memelihara indukan ini agar bertelur dan menghasilkan bibit lobster yang baru. Untuk masa peremajaan hingga siap jual, kami serahkan kepada petani itu sendiri. Kami hanya akan membina dan membantu proses pemeliharaanya saja. Kalau untuk penjualan, tinggal pintar-pintar mereka mencari relasi saja,"tambahnya
    
Minimnya minat masyarakat lokal khususnya masyarakat Palas untuk mengkonsumsi lobster, lanjut Feri, membuat petani lobster kesulitan memasarkannya. Karena, penjualan lobster ini lebih di dominan oleh masyarakat luar Lampung.
    
"Petani disini kesulitan menjualnya keluar lampung, karena mereka (petani lobster, red) harus menjalin kontrak dengan pemilik restoran yang berada diluar daerah. Jika kuota tidak terpenuhi, maka kontrak akan diputus begitu saja. Sementara, Harga jual lobster untuk daerah lokal, hanya bekisar 50-60 ribu rupiah/kilogramnya, untuk dipasrakan diluar lampung, dijual dengan harga 90-100 ribu rupiah/kilogramnya. Harga yang cukup tinggi, sehingga sulit dijangkau masyarakat menengah kebawah," tuturnya.
    
Sementara Topan, warga setempat yang telah lama menggeluti bisnis lobster mengakui, sulitnya memasarkan lobster air tawar. Selain harganya yang tinggi, masyarakat yang mengkonsumsi lobster kebanyakan kalangan menengah keatas.
    
"Saya hampir sepuluh tahun bisnis lobster, untuk menjual lobster ini, saya harus menjalin kerjasama dengan restoran-restoran besar dijakarta dan kota besar lainnya. Jika saya tidak dapat menenuhi permintaan pasokan lobster sesuai dengan kesepakatan yang dibuat, maka kontrak kerjasama akan terputus begitu saja, dan kita di blacklist oleh pengusaha setempat,"pungkasnya. (ams)
Share this article :

1 komentar:

  1. silahkan hubungi saya, saya bersedia menampung lobster nya, 0878 7878 6478 atau pin bb saya 5710ab4f

    trima kasih

    vincent

    BalasHapus

 
Copyright © 2013. Radar Lamsel - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website