Benih padi bantuan dari Pemerintah kepada petani, menghasilkan padi yang kurang berkualitas. Nampak tanaman padi gendruwo ditengah tanaman padi dari benih bantuan tersebut. |
SIDOMULYO - Bantuan benih padi dari Pemerintah diharapkan bisa menunjang penghasilan petani saat musim panen rendeng tahun ini. Namun benih bantuan yang diberikan kepada petani melalui kelompoknya bila hasilnya tidak sesuai, tentu akan sangat mengecewakan. Inilah yang terjadi pada tanaman padi yang mulai mengeluarkan malai di lahan pertanian di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo.
Dari pantauan Radar Lamsel dilahan pertanian sepanjang jalan raya Sidomulyo-Way Panji, Minggu (3/2) tanaman padi yang mulai mengeluarkan malai banyak yang tidak sama bentuk dan jenisnya. Ada beberapa rumpun tanaman padi yang bentuknya tinggi dan padinya berwarna kehitam-hitaman. Petani menyebut, padi jenis tersebut merupakan padi gendruwo karena bentuknya beda dengan yang lain.
Sawito (65), salah seorang petani yang mendapatkan benih bantuan padi ciherang saat ditemui di lahan pertaniannya mengakui, benih didapat dari kelompoknya saat disemai pertumbuhan benih tidak ada masalah dan normal. Begitu juga saat tanaman padi sudah dipupuk sampai kedua kalinya, tanaman masih sama rata baik tinggi dan bentuknya. Namun saat tanaman mulai mengeluarkan malai ada beberapa rumpun yang tumbuhnya berbeda dari biasanya.
"Saya dapat benih bantuan sebanyak 4 kantong dari kelompok tani dan begitu saya tanam sangat bagus pertumbuhannya dari mulai penyemaian sampai padi belum berbuah. Begitu padi berbuah, ada beberapa tanaman yang hasilnya berbeda seperti contoh batang padi lebih tinggi dan padinya juga berwarna hitam berbulu. Kami petani menyebut, padi seperti itu padi gendruwo,"kata Sawito.
"Padahal saat saya tanam padi tahun lalu dengan membeli benih di kios-kios pertanian atau menggunakan benih padi turunan, hasilnya tidak seperti ini. Melihat hasil seperti ini, saya sebenarnya kecewa tetapi mau bagaimana lagi, namanya benih bantuan. Mudah-mudahan saja, saat panen nanti hasilnya masih bagus dan tidak mengecewakan kami," imbuhnya.
Jumakir (38) salah seorang Ketua Kelompok Tani di Desa Sidowaluyo mengatakan, ia dan anggotanya mendapatkan bantuan benih padi jenis muncul. Saat ini tanaman tumbuh dengan normal dan belum terlihat adanya padi lain. Ia berharap, hasil dari benih bantuan tidak seperti jenis padi yang lainnya.
"Untuk sekarang ini kita belum tahu apakah nanti akan mengeluarkan padi gendruwo atau tidak. Karena tanaman padi milik anggota kami belum mengeluarkan malai. Mudah-mudahan saja tidak seperti jenis padi lain yang tumbuhnya tidak normal saat padi mulai berbuah,"kata Jumakir.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kecamatan Sidomulyo dan Way Panji, Hi. Suprayitno mengatakan, musim tanam rendeng tahun 2012, sebanyak 45 kelompok tani yang ada di Kecamatan Sidomulyo, mendapatkan bantuan benih melalui program Sekolah Lapang Pertanian Tanaman Terpadu (SLPTT) Sebanyak 28.125 kilogram benih padi jenis Ciherang dan Cilamaya Muncul dari PT. Sang Hyang Sri mulai dibagikan ke kelompok tani untuk lahan seluas 1.125 hektar.
"Sebenarnya luas lahan persawahan di Kecamatan Sidomulyo mencapai 2.900 hektar dan hanya 1.125 hektar yang mendapat bantuan SLPTT 2012. Mereka dibantu benih padi dan juga pelatihan selama 8 kali pertemuan dari awal pengolahan tanah sampai panen. Benih yang dibagi kepada petani sebenarnya benih unggul dan diharapkan tumbuh dengan baik, tetapi setelah mulai tumbuh malai kenapa seperti itu, kami juga tidak tahu,"kata Suprayitno.
"Padahal dari pengamatan kami mulai awal penyemaian sampai ditanam ke lahan pertanian pertumbuhannya sangat normal. Kalau dihitung-hitung, jumlah tanaman padi yang seperti dilahan pertanian sekitar 10 persen. Harapan petani dengan kondisi tanaman yang kurang bagus, mereka ingin benih yang diberikan nantinya tidak lagi seperti itu lagi,"pungkasnya. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar