PALAS - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kecamatan Palas mengingatkan kepada para petani selalu waspada akan serangan hama penyakit tanaman yang setiap saat mengancam tanaman milik petani. Dinas PTPH mengimbau petani agar melakukan gropyokan hama tikus sebelum melakukan penanaman padi musim rendengan tahun ini.
Pelaksanaan gropyokan hama tikus sebelum tanam padi dimaksudkan agar tidak merusak tanaman padi nantinya. Di Kecamatan Palas yang merupakan sentra padi saat ini sudah mulai melakukan penyemaian benih. Pembasmian hama tikus dengan cara berburu ini cukup efektif untuk memutus mata rantai tikus mulai dari kecil sampai tikus dewasa selai dilakukan pengumpanan.
Kepala UPT Dinas PTPH Kecamatan Palas Ujuk Kusnadi, SP mengatakan, saat ini sudah sebagian desa melakukan gropyokan tikus. Diantaranya, Desa Mekar Mulya. Jika sudah dilakukan gropyokan tikus secar rutin maka besar kemungkinan petani setempat bisa mendapatkan hasil produksi padi yang maksimal.
"Karena memang hama tikus ini sangat berbahaya. Memang benar walaupun sudah melakukan gropyokan tikus tidak bisa membasmi secara menyeluruh. Tapi setidak dengan menggelar gropyokan tikus merupakan salah satu bentuk upaya dari petani agar tanaman padinya terbebas dari serangan hama,"kata Ujuk, Jum'at (14/12).
Diketahui, gropokyokan yang sudah dilakukan yakni di tiga titik didesa setempat (Mekar Mulya, red). Ketiga titik tersebut berada di Dusun I,II dan Dusun III didesa setempat. Sebab ketiga dusun ini merupakan lahan persawahan yang menjadi langganan diserang hama tikus setiap kali musim tanam.
"Semoga saja dengan dilakukannya gropyokan tikus ini dapat mengantisipasi serangan hama mematikan tanaman padi ini. Seperti yang sudah-sudah, untuk menghabisi satu hektar tanaman padi ini tikus-tikus tersebut hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja. Ini dikarenakan jumlah populasinya yang sangat banyak,"ujarnnya.
Gunawan (30) petani Desa Mekar Mulya mengatakan, keinginan dirinya bersama petani setempat untuk melakukan gropyokan tikus dikarena mereka (petani,red) tidak ingin tanaman padinya nanti akan habis dimakan oleh hama tikus yang saat ini semakin merajalela. Untuk itu pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk terus melakukan apa saja agar nantinya tanaman padi mereka dapat terselamatkan.
"Ini kami lakukan sebelum bibit padi kami ditanam. Karena kami tidak ingin kalau nantinya tanaman padi kami akan mati akibat dimakan tikus-tikus ini. Semoga saja gropyokan tikus yang kami lakukan ini bisa benar-benar bermanfaat sebagai langkah antisipasi mencegah serangan hama tikus yang semakin merajalela saat ini,"pungkasnya.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar