WAY PANJI - Kabupaten Lampung Selatan dijadikan sebagai percontohan perkemahan induk semang. Hal ini dikarenakan, kegiatan kemah dengan menggelar tenda dihalaman rumah warga dan segala kegiatan dilakukan bersama pemilik rumah baru pertama kalinya digelar di Provinsi Lampung. Harapannya, kegiatan tersebut bisa menjadi contoh untuk diterapkan di kabupaten lain.
Selain itu, kegiatan selama tiga hari yang dipusatkan di Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji untuk memantapkan hubungan kebersamaan dan persaudaraan antara anggota Pramuka dan masyarakat. Tak kurang dari 600 anggota Penegak Pendega dan Penggalang yang berasal dari Kabupaten Lampung Selatan mengikuti kegiatan yang diisi dengan bakti sosial dan kegiatan lainnya yang bermanfaat.
Ketua Harian Kwartir Cabang (Kwarcab) Lampung Selatan, Sukadi, S.Pd saat ditemui Posko Pramuka mengatakan, kegiatan kemah di rumah-rumah warga merupakan kegiatan Kwarda Lampung yang dilaksanakan di Lampung Selatan. Kemah yang diikuti 600 anggota Pramuka Penegak Pandega dan Penggalang se-Lampung Selatan dengan menggunakan sistem induk semang.
"Sistem perkemahan menggunakan induk semang, yakni kemah dihalaman rumah penduduk dan segala kegiatannya dilakukan bersama induk semangnya baik itu makan bersama atau kegiatan lainnya. Jadi anggota Pramuka dalam satu tenda kita acak pesertanya dan mereka memberikan kebutuhan untuk makan dan minum kepada pemilik rumah. Tujuan akhirnya, seluruh anggota Pramuka dalam hidup dan kehidupannya sesuai dengan Dasa Dharma dan Tri Satya,"kata Sukadi, Minggu (16/12).
"Kegiatan ini sendiri, sebenarnya kegiatan dari Kwarda Lampung yang dipusatkan di Lampung Selatan. Makanya banyak panitia yang berasal dari Kwarcab yang berasal dari kabupaten lain. Ini juga sebagai percontohan di Provinsi Lampung, karena di kabupaten lain belum pernah ada kegiatan semacam ini. Harapannya, kedepannya bisa diterapkan di kabupaten lain untuk menjalin kebersamaan antara masyarakat dan anggota Pramuka," imbuhnya.
Sugiarto, S.Pd, salah satu pendamping Pramuka dari Kecamatan Candipuro mengatakan, selama tiga hari anggota Pramuka Penegak Pendega dan Penggalang melaksanakan kegiatan bakti sosial dan hidup bersama dengan masyarakat sekitar. Ia berharap, kegiatan yang dilaksanakan tersebut bisa membantu korban bentrokan dan memulihkan trauma yang dialami anggota keluarganya.
"Ini memang baru pertama kali dilakukan perkemahan dengan induk semang. Bisanya, peserta kemah hidup mandiri dan bersama anggota Pramuka yang lain. Mudah-mudahan dengan mereka hidup bersama masyarakat baik makan minum dan kegiatan lain seperti membersihkan rumah akan menjalin kebersamaan dan memotivasi warga untuk semangat dalam menatap masa depannya,"kata Sugiarto. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar