KALIANDA - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura (DPTPH) Lamsel mengimbau petani di Kabupaten Lampung Selatan agar tidak menanam jagung pada bulan ini. Hal ini dikarenakan tanaman akan rentan terserang penyakit ‘bule’ yang imbasnya menjadi gagal panen.
“Kalau sudah masuk Januari, petani jangan menanam jagung, karena nanti tanaman mereka bisa terserang bule. Dan itu merugikan petani sendiri karena tidak bisa panen,” kata Kadis DPTPH Lamsel Ir. Muverdi, kemarin.
Penyakit bule pada tanaman jagung disebabkan spora yang berkembang saat siklus memasuki musim hujan tinggi dan itu terjadi sekitar Januari. "Kalau tanamannya ditanam sebelum bulan ini tidak ada masalah, karena tanaman sudah dewasa dan sudah berbunga. Penyakit akan menyerang tanaman yang baru tumbuh hingga berumur 20 hari," jelasnya.
Dia menyebutkan, ciri penyakit bule yakni daun dipenuhi dengan hama kecil berwarna putih yang memadati permukaan daun jagung. Jagung yang terserang akan berwarna kuning dan tidak bisa lagi menghasilkan tongkol. Disekitar daun juga muncul hama berupa ulat cabuk sangat kecil berwana putih.
"Penyakit ini tidak bisa diobati hanya bisa dicegah caranya tidak menanam jagung saat musim hujan tinggi. Jadi petani yang merasa memiliki tanaman jagung yang masih muda siap-siap saja tidak panen,"tuturnya.
Penyakit bule tegantung pada siklus hujan, terlebih di Lamsel persebaran hujannya tidak merata. Bagi daerah yang sudah musim hujan lebih dulu dipastikan selamat dari penyakit bule, seperti Kalianda, Penengahan, dan Bakauheni.
Sedangkan daerah yang musim hujannya belakangan yakni Way Panji, Sidomulyo, Candipuro, Tanjung Bintang, dan Jati Agung. "Untuk daerah-daerah di bagian timur Lamsel, rawan penyakit bule. Harapnya petani menunda dulu menanam jagungnya,”pungkasnya.(ams)
“Kalau sudah masuk Januari, petani jangan menanam jagung, karena nanti tanaman mereka bisa terserang bule. Dan itu merugikan petani sendiri karena tidak bisa panen,” kata Kadis DPTPH Lamsel Ir. Muverdi, kemarin.
Penyakit bule pada tanaman jagung disebabkan spora yang berkembang saat siklus memasuki musim hujan tinggi dan itu terjadi sekitar Januari. "Kalau tanamannya ditanam sebelum bulan ini tidak ada masalah, karena tanaman sudah dewasa dan sudah berbunga. Penyakit akan menyerang tanaman yang baru tumbuh hingga berumur 20 hari," jelasnya.
Dia menyebutkan, ciri penyakit bule yakni daun dipenuhi dengan hama kecil berwarna putih yang memadati permukaan daun jagung. Jagung yang terserang akan berwarna kuning dan tidak bisa lagi menghasilkan tongkol. Disekitar daun juga muncul hama berupa ulat cabuk sangat kecil berwana putih.
"Penyakit ini tidak bisa diobati hanya bisa dicegah caranya tidak menanam jagung saat musim hujan tinggi. Jadi petani yang merasa memiliki tanaman jagung yang masih muda siap-siap saja tidak panen,"tuturnya.
Penyakit bule tegantung pada siklus hujan, terlebih di Lamsel persebaran hujannya tidak merata. Bagi daerah yang sudah musim hujan lebih dulu dipastikan selamat dari penyakit bule, seperti Kalianda, Penengahan, dan Bakauheni.
Sedangkan daerah yang musim hujannya belakangan yakni Way Panji, Sidomulyo, Candipuro, Tanjung Bintang, dan Jati Agung. "Untuk daerah-daerah di bagian timur Lamsel, rawan penyakit bule. Harapnya petani menunda dulu menanam jagungnya,”pungkasnya.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar