Antisipasi maraknya DBD di Kecamatan Sidomulyo, pihak Puskesmas Sidomulyo memberikan penyuluhan kepada kader posyandu, perangkat desa dan tokoh masyarakat Desa Sidorejo, Senin (14/1). |
SIDOMULYO - Merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Sidomulyo pada awal tahun 2013 ini. Pihak Puskesmas Sidomulyon dan Kecamatan terus gencar melakukan penyuluhan DBD kepada masyarakat. Selain melakukan penyuluhan, pihak Puskesmas juga melakukan fogging dan abatasesasi secara gratis.
Kepala Puskesmas Sidomulyo, Darmawan, SKM mengatakan, penyuluhan DBD ke masyarakat terus dilakukan di desa yang menjadi endemik. Selain desa endemik, desa yang kini mulai banyak penderita DBD juga mendapatkan pelayanan yang sama. Sehingga penyebaran DBD di Kecamatan Sidomulyo bisa diputusa mata rantainya dan tidak menyebar ke masyarakat.
"Kita akan terus berupaya memberantas penyebaran DBD yang ada di desa-desa dengan melakukan fogging, abatesasi dan juga penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya DBD dan juga pencegahannya. Harapan kami, dengan semakin seringnya masyarakat dibekali penyuluhan tentang DBD akan membuat masyarakat menjadi peduli dan ikut sama-sama melakukan pemberantasan,"kata Darmawan, Senin (14/1).
"Dalam melaksanakan fogging, kita juga dibantu oleh Perusahaan peternakan sapi yang ada di Desa Kota Dalam. Mudah-mudahan dengan bantuan tersebut akan membantu kita dan masyarakat yang ada di Kecamatan Sidomulyo dalam mengatasi merebaknya DBD,"pungkasnya.
Kepala Desa Sidorejo, Tommy Yulianto saat memberikan pengarahan kepada perangkat desa, kader posyandu dan tokoh masyarakat di Kantor Desa mengatakan, wabah DBD mulai menyerang warga di desanya. Ia mengharapkan kepada masyarakat agar waspada mulai dari sekarang. Selain itu, para kader poyandu, perangkat desa dan tokoh masyarakat bisa membantu mensosialisasikan kepada masyarakat.
"Kami harapkan agar masyarakat membersihkan rumah masing-masing dan juga secara gotong-royong dilingkungan sekitarnya. Apalagi di Desa Sidorejo ini sudah ada warga yang terkena DBD, tentunya ini harus kita waspadai. Maka dari itu, ini yang perlu diwaspadai dari sekarang dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi,"ujar Tommy Yulianto. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar