BAKAUHENI - Lima warga negara asing (WNA) asal Myanmar ditangkap di pelabuhan Bakauheni, sekitar pukul 14.30 WIB, Minggu (2/12). Kelima warga asing yang menumpang bus PO Medan Jaya nomor polisi BK 7365 DO itu diamankan karena tidak memiliki dokumen resmi atau pasport.
Kelima identitas WNA itu adalah Habizu Rahman (20), Mohammad Yunus (41), Abdul Hae (36), Aji Mul (24) dan Mohammad Basyir (40). Kelimanya diamankan saat pemeriksaan rutin di pintu masuk pelabuhan Bakauheni. Saat di periksa petugas Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, imigran gelap tersebut tak dapat menunjukkan dokumen resmi dari negara asalnya.
Kepala KSKP Bakauheni AKP. Heru Adrian mendampingi Kapolres Lamsel AKBP Tatar Nugroho mengatakan, para imigran itu masuk ke Indonesia melalui pesisir utara Sumatera Utara (Sumut) pada 27 November lalu. Rencananya, kelima warga asing tersebut berangkat dari Medan menuju Jakarta (UNHCR).
"Seperti biasa, petugas kami melakukan pemeriksaan setiap kendaraan yang melintas di pintu masuk pelabuhan Bakauheni. Saat di periksa, kelima imigran itu tidak bisa menunjukan dokumen resmi. Kelimanya langsung kami tahan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan akan di limpahkan ke Polda Lampung," kata Heru, Minggu (2/12).
Menurut Heru Adrian, keberadaan warga asing yang masuk ke Indonesia tanpa dokumen resmi atau illegal sering di temukan di pintu masuk pelabuhan Bakauheni saat di lakukan pemeriksaan. "Para imigran gelap ini bisa masuk ke Indonesia melalui perairan-perairan yang tidak terpantau petugas. Mereka masuk ke Indonesia hendak menuju UNHCR di Jakarta," ujarnya.
Guna mencegah lolosnya para imigran gelap yang masuk ke Indonesia, pihaknya terus meningkatkan pemeriksaan setiap kendaraan dan orang-orang yang melintas di pelabuhan Bakauheni. "Selain imigran gelap, bisa saja pelaku-pelaku penyelundupan barang berbahaya seperti narkoba memanfaatkan kelemahan petugas. Pemeriksaan setiap kendaraan akan terus di tingkatkan," pungkasnya.(man)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar