![]() |
Salah seorang perawat RSUD H. Bob Bazar, SKM Kalianda, tengah memberikan perawatan kepada salah seorang pasien yang diduga terserang penyakit DBD. Foto Iwan J. Sastra |
KALIANDA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Bob Bazar, SKM Kalianda mendadak di ramaikan pasien asal Kecamatan Ketapang. Para pasien yang masuk ke rumah sakit sejak beberapa hari belakangan ini diduga terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Petugas RSUD H. Bob Bazar, SKM terus berupaya memberikan pelayanan maskimal kepada masyarakat yang diduga terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides agepty.
Petugas RSUD H. Bob Bazar, SKM terus berupaya memberikan pelayanan maskimal kepada masyarakat yang diduga terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides agepty.
Pantauan Radar Lamsel di RSUD, kemarin, nampak terlihat para perawat di rumah sakit itu sibuk hilir mudik melayani para pasien yang mayorirasnya anak-anak usia balita yang diduga terserang penyakit DBD. "Kami belum bisa memastikan apakah pasien yang dirawat ini positif menderita DBD. Sebab hasil pemeriksaan laboraturium nya belum bisa diketahui," ujar salah seorang perawat yang enggan disebutkan namanya, kemarin.
Dikatakannya, jumlah pasien dengan gejala yang sama setiap harinya terus mengalami penambahan. Meskipun banyak, Ia juga tidak bisa menyebutkan berapa jumlah pasien yang masuk. Karena menurutnya, data pasien ada pada bagian administrasi. "Kalau yang masuk sih banyak mas, tapi jumlah keseluruhannya saya tidak tahu. Untuk jelasnya tanya langsung saja kebagian administrasi. Kami hanya sebatas melakukan perawatan saja," katanya.
Pelayanan maksimal di RSUD tersebut nampakanya cukup dirasakan oleh para keluarga pasien. Rata-rata semua pasien mendapatakan perawatan yang sama. "Alhamdullilah mas, perawatan yang diberikan cukup maksimal. Perawat rutin melakukan pengecekan terhadap kondisi anak saya," ujar Adnan, salah seorang warga Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang yang saat itu sedang menjaga anak laki-lakinya yang juga menderita penyakit yang sama.
Diungkapkannya, semua pasien yang dirawat satu ruangan dengan anaknya mengalami gejala yang sama. Namun menurutnya, pihaknya juga belum bisa mengetahui secara pasti apakah semua anak-anak yang dirawat tersebut menderita penyaikit DBD. "Katanya sih baru gejala mas. Ya mudah-mudayan saja tidak positif DBD dan bisa lekas disembuhkan," ungkapnya.
Diketahui, pasien yang diduga terserang penyakit DBD dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD H. Bob Bazar, SKM Kalianda berasal dari tiga desa yakni Desa Ketapang, Sripendowo, dan Desa Legundi, Kecamatan Ketapang.
Sebelumnya di beritakan, korban penyakit demam berdarah dengue (DBD) terus berjatuhan. Setelah dua korban meninggal akibat gigitan nyamuk aides aegypti di Desa Sripendowo, wabah penyakit mematikan itu meluas ke Desa Legundi, Kecamatan Ketapang.
Di Desa yang berada di pinggir laut tersebut, penyakit DBD merenggut tiga korban lagi. Tiga korban meninggal di Desa Legundi adalah Wulan (4), Usnul Sakinah (7) dan Destri (4). Korban Wulan anak dari Hidayat (27) meninggal dunia pada 1 Januari lalu di rumah sakit Kalianda. Sementara dua korban lainnya meninggal hampir bersamaan pada Rabu malam (2/1), yakni Usnul Sakinah anak dari Arsyah (27) meninggal di RS Kalianda dan Destri anak Mahyudin (33) meninggal di RS Abdoel Moeloek, Bandarlampung.
Pelayanan maksimal di RSUD tersebut nampakanya cukup dirasakan oleh para keluarga pasien. Rata-rata semua pasien mendapatakan perawatan yang sama. "Alhamdullilah mas, perawatan yang diberikan cukup maksimal. Perawat rutin melakukan pengecekan terhadap kondisi anak saya," ujar Adnan, salah seorang warga Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang yang saat itu sedang menjaga anak laki-lakinya yang juga menderita penyakit yang sama.
Diungkapkannya, semua pasien yang dirawat satu ruangan dengan anaknya mengalami gejala yang sama. Namun menurutnya, pihaknya juga belum bisa mengetahui secara pasti apakah semua anak-anak yang dirawat tersebut menderita penyaikit DBD. "Katanya sih baru gejala mas. Ya mudah-mudayan saja tidak positif DBD dan bisa lekas disembuhkan," ungkapnya.
Diketahui, pasien yang diduga terserang penyakit DBD dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD H. Bob Bazar, SKM Kalianda berasal dari tiga desa yakni Desa Ketapang, Sripendowo, dan Desa Legundi, Kecamatan Ketapang.
Sebelumnya di beritakan, korban penyakit demam berdarah dengue (DBD) terus berjatuhan. Setelah dua korban meninggal akibat gigitan nyamuk aides aegypti di Desa Sripendowo, wabah penyakit mematikan itu meluas ke Desa Legundi, Kecamatan Ketapang.
Di Desa yang berada di pinggir laut tersebut, penyakit DBD merenggut tiga korban lagi. Tiga korban meninggal di Desa Legundi adalah Wulan (4), Usnul Sakinah (7) dan Destri (4). Korban Wulan anak dari Hidayat (27) meninggal dunia pada 1 Januari lalu di rumah sakit Kalianda. Sementara dua korban lainnya meninggal hampir bersamaan pada Rabu malam (2/1), yakni Usnul Sakinah anak dari Arsyah (27) meninggal di RS Kalianda dan Destri anak Mahyudin (33) meninggal di RS Abdoel Moeloek, Bandarlampung.
Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit gigitan nyamuk DBD di Kecamatan Ketapang sudah lima orang. Selain meninggal, sejumlah korban masih menjalani perawatan di RS Kalianda.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel) menetapkan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Ketapang sudah masuk kejadian luar biasa (KLB).
Pada awal tahun 2013 ini, penyakit mematikan akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini sudah merenggut lima korban meninggal dunia di Desa Sripendowo dan Desa Legundi, Kecamatan Ketapang. Selain lima korban meninggal dunia, belasan korban masih dirawat di rumah sakit Kalianda karena diduga mengalami gejala-gejala penyakit DBD.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pemkab Lamsel Armen Patria mengatakan, wabah penyakit DBD bulan-bulan ini cenderung meningkat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menyebabkan wabah penyakit DBD muncul saat musim penghujan.
Armen juga mengatakan, Pemkab telah membuka posko setiap desa yang rawan terjangkit penyakit DBD. Kadiskes mengimbau masyarakat segera melaporkan dan memeriksakan diri ke bidan desa, puskesmas atau ke rumah sakit Kalianda. "Karena korbannya sudah lebih dari satu, maka kasus DBD di Kecamatan Ketapang sudah masuk kejadian luar biasa (KLB)," kata Armen saat menyampaikan arahannya kepada masyarakat di Desa Legundi, Kamis (3/1).(iwn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar