Home » » Waspada Ulat Grayak

Waspada Ulat Grayak

Written By Radar Lamsel on Minggu, 06 Januari 2013 | 18.57




Ulat Grayak.
CANDIPURO - Serangan hama pada tanaman padi kini sudah mulai terlihat pada tanaman padi umur muda. Seperti tanaman padi milik petani di Dusun Wonosari, Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro. Tanaman padi mulai terserang hama ulat grayak. Sehingga petani perlu mewaspadai dengan melakukan penyemprotan sesuai dengan anjuran yang telah diberikan oleh Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
   
Diran (43), salah seorang petani yang ditemui saat melakukan pembersihan gulma mengakui, tanaman padinya mulai terserang hama ulat grayak dan pada daun mulai terlihat melipat-lipat. Sebagai bentuk penanggulangan agar hama tidak merusak tanaman, ia melakukan penyemprotan secara rutin sampai hama benar-benar mati.
   
"Sekarang ini ulat grayak yang warnanya hijau sudah banyak menyerang daun tanaman padi dan saya harus aktif melakukan penyemprotan. Harapan saya dan petani disini, hama ulat grayak ini bisa ditanggulangi dan tidak mengakibatkan tanaman menjadi rusak. Makanya petani memang harus rajin melakukan pembersihan gulma dan juga melakukan penyemprotan sampai hama benar-benar bisa dikendalikan,"kata Diran, Minggu (6/1).
   
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kecamatan Candipuro, Legiyem, S.PKP mengakui, ulat grayak senang memakan daun padi padi dan juga daun kedelai. Petanin diharapkan melakukan antisipasi dengan melakukan penyemprotan berbahan sistemik. Cara penyemprotan dilakukan pada pagi hari saat matahari terbit.
   
"Memang sudah ada serangan hama ulat grayak pada tanaman padi khususnya yang berumur muda dan ini tidak membahayakan bagi tanaman padi kalau selekasnya bisa ditanggulangi. Petani kalau mau melakukan penyemprotan harus dengan insektisida yang sistemik dan ini banyak dijual di kios-kios pertanian. Menyemprot tanaman yang terkena hama ulat grayak harus setelah matahari terbit, karena saat itulah ulat keluar dan makan daun,"kata Legiyem.
   
"Kami juga menyarankan, kalau ulatnya masih dibawah ambang batas tidak perlu dilakukan penyemprotan yang secara rutin. Tetapi kalau ulatnya sudah diatas ambang batas memang harus sesuai dengan prosedur cara melakukan penyemprotan dengan obat. Untuk di Kecamatan Candipuro, saya rasa masih belum sebegitu banyak dan petani sebagian besar sudah tahu cara penanggulangannya,"pungkasnya. (gus)
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Radar Lamsel - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website