Sejak beberapa pekan terakhir, harga cabai merah keriting di pasar tradisional di Kecamatan Palas terus mengalami peningkatan. |
PALAS - Sejak beberapa pekan terakhir, harga cabai merah keriting di sejumlah pasar tradisional di Kecamatan Palas terus mengalami peningkatan. Sepekan lalu harganya mencapai Rp 30.000 perkilogram, kini harga bumbu masak itu tembus Rp 35.000 perkilogram.
Toni (43), pedagang pengecer di Pasar Desa Bangunan, Kecamatan Palas mengatakan, meningkatkan harga cabai merah keriting ini karena keterbatasan stok dan permintaan yang meningkat. "Kami menerima dari pengumpul bumbu dapur, harga cabai merah besar memang sudah tinggi. Jadi, kami menjual kembali kepelanggan dengan harga tinggi pula, meskipun terkadang pembeli mengeluh tapi kami tidak bisa menurunkan harga,"katanya, kepada Radar Lamsel, Sabtu (2/1).
Melonjaknya harga cabai ini dipengaruhi juga tidak adanya petani yang panen seiring kondisi curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Sehingga petani enggan menanam lantaran takut gagal panen.
Yatno Sumber (45), pedagang di Pasar Palas Jaya juga mengatakan, kenaikan harga cabai merah pada satu bulan terakhir sangat drastis dari Rp 22.000-Rp 30.000 dan kini sudah mencapai Rp35.000/ kg. "Harga cabai benar-benar tinggi kali ini, dan belum ada tanda-tanda akan turun karena kami sudah beberapa hari tidak dapat kiriman barang. Artinya, ada kemungkinan harga akan naik lagi," ujarnya.
Sementara itu, Joko (35), petani cabai merah keriting mengaku akan memanen hasil tanamannya sekitar 40 hari kedepan. Dia mengaku saat ini cabai miliknya masih mulai berbunga. "Kalau cuaca tidak seperti saat ini, mungkin bulan lalu sudah panen. Karena curah hujan cukup tinggi, jadi bunga yang seharusnya berbuah jadi rontok," kata petani cabai di Kecamatan Palas itu.
Selain curah hujan, kata Joko, keterlambatan panen cabai juga disebabkan serangan penyakit bule yang menjadikan tanaman kerdil. "Penyakit bule datang karena curah hujan cukup tinggi. Jika kondisi cuaca masih seperti ini terus, maka harga cabai sulit dikontrol," pungkasnya.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar