WAY PANJI - Meski beberapa tahun lalu terjadi peningkatan jumlah penderita DBD di Kecamatan Way Panji hingga masuk kejadian luar biasa (KLB), pada awal tahun ini belum ada warga yang terkena DBD dan ini berdasarkan hasil surveilans dan pengamatan epidemiologi (PE) ke bebeberapa desa yang ada di Kecamatan Way Panji.
Kepala Puskesmas Way Panji, dr. Rocky Sihombing mengakui, sampai dengan saat ini belum ada tanda-tanda warga yang terkena DBD di wilayah kerjanya. Ini berbanding terbalik dengan kejadian yang terjadi pada tahun 2010, dimana jumlah penderita DBD mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, Puskesmas Way Panji hanya menemukan warga yang suspeck DBD dan warga dari Desa lain di luar Kecamatan Way Panji yang terkena DBD.
"Dari tahun 2012 kita sudah mengalami penurunan angka penderita DBD dan bisa dikatakan tidak ada sama sekali. Kalaupun ada itu merupakan warga dari Desa lain yang ada di luar wilayah kerja Puskesmas Way Panji. Meskipun begitu, kita tetap waspada dalam mengantisipasi penyebaran DBD yang sekarang ini sudah mulai marak terjadi di beberapa Kecamatan,"kata Rocky Sihombing, Selasa (15/1).
"Seperti di Dusun Solo, Desa Sidoharjo, dulunya merupakan endemik DBD dan hampir setiap tahun ada warga yang terkena. Sekarang ini, berkat penyuluhan yang dilakukan pihak Puskesmas, Kecamatan dan Desa, warga sudah mulai sadar dan tidak ada lagi yang terkena DBD. Tentunya kita juga tidak lantas berdiam diri, segala sesuatunya memang terus kita lakukan dengan kembali melakukan penyuluhan ke masyarakat agar mereka akan semakin waspada,"imbuhnya.
Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara menambahkan, penyakit DBD itu sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kalau manusia terkena gigitan nyamuk tersebut, akan menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah. Sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
"Akibat dari DBD ini bisa mengakibatkan si penderita meninggal dunia, untuk itu warga perlu waspada dan kalau ada yang merasa badannya panas tidak turun-turun segera dilakukan pemeriksaan ke Puskesmas atau klinik kesehatan lainnya. Harapan kami, mata rantai penyebaran DBD di Kecamatan Way Panji bisa terputusa dan tidak ada lagi warga yang terkena DBD,"pungkasnya.
Camat Way Panji, Hendra Jaya, S.sos mengharapkan kepada warga agar waspada terhadap serangan DBD. Meski belum ada warga Way Panji yang terkena DBD, namun upaya penceharan harus dilakukan sejak dini. "Kami terus berupaya melakukan koordinasi dengan semua pihak agar penyebaran DBD tidak terjadi lagi di wilayah kami. Agar semua itu bisa terwujud, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan warga dengan membersihkan lingkungan sekitar,"kata Hendra Jaya. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar